Menurut H.B. Jassin, puisi adalah pengucapan dengan perasaan
sedangkan prosa pengucapan dengan pikiran. Dari definisi tersebut tergambar
bahwa untuk memaknai puisi perlu penggalian yang dalam karena puisi berkaitan
dengan perasaan. Hal itu berbeda dengan pemaknaan terhadap prosa yang lebih
banyak berkaitan dengan pikiran (logika) dan berdasar pada hubungan
sebab-akibat.
Berikut langkah-langkah untuk memaknai puisi:
- Membaca puisi berulang-ulang
- Memparafrasakan puisi
- Mendaftar kata-kata simbolik
- Memaknai setiap baris puisi
- Memaknai keseluruhan puisi
Parafrasa puisi adalah mengubah bentuk puisi menjadi bentuk
tulisan biasa (prosa).
Cara memparafrasa puisi adalah:
- Dengan menambahkan kata-kata pada larik-larik puisi
Contoh:
Puisi: Kalau sampai waktuku
“Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak kau juga.
…
Parafrasa:
Kalau sampai waktuku pada kematian. Aku mau tidak seorang pun menyesalinya.
Tidak juga engkau. ...
- Menjelaskan dengan bahasa sendiri isi puisi tersebut
Parafrasa: Pada puisi tersebut penulis
merasakan kematiannya akan segera datang. Walau begitu, dia ingin menunjukkan
ketegarannya dengan mengatakan agar semua orang tidak menyesalinya, termasuk
orang yang paling dekat dengannya.
Sumber: Dede Moh.Riva
dkk, LKS Bahasa Indonesia x (Depok:Aryaduta,2008), hlm 30

Tidak ada komentar:
Posting Komentar