Parafrasa Puisi


Menurut H.B. Jassin, puisi adalah pengucapan dengan perasaan sedangkan prosa pengucapan dengan pikiran. Dari definisi tersebut tergambar bahwa untuk memaknai puisi perlu penggalian yang dalam karena puisi berkaitan dengan perasaan. Hal itu berbeda dengan pemaknaan terhadap prosa yang lebih banyak berkaitan dengan pikiran (logika) dan berdasar pada hubungan sebab-akibat.
Berikut langkah-langkah untuk memaknai puisi:
  1. Membaca puisi berulang-ulang 
  2.  Memparafrasakan puisi 
  3.  Mendaftar kata-kata simbolik 
  4.   Memaknai setiap baris puisi
  5. Memaknai keseluruhan puisi
Parafrasa puisi adalah mengubah bentuk puisi menjadi bentuk tulisan biasa (prosa).
Cara memparafrasa puisi adalah: 
  • Dengan menambahkan kata-kata pada larik-larik puisi
Contoh:
Puisi: Kalau sampai waktuku
           “Ku mau tak seorang kan merayu
           Tidak kau juga.
          
                Parafrasa: Kalau sampai waktuku pada kematian. Aku mau tidak seorang pun menyesalinya. Tidak juga engkau. ...
  • Menjelaskan dengan bahasa sendiri isi puisi tersebut
Parafrasa: Pada puisi tersebut penulis merasakan kematiannya akan segera datang. Walau begitu, dia ingin menunjukkan ketegarannya dengan mengatakan agar semua orang tidak menyesalinya, termasuk orang yang paling dekat dengannya.


Sumber: Dede Moh.Riva dkk, LKS Bahasa Indonesia x (Depok:Aryaduta,2008), hlm 30





Tidak ada komentar:

Posting Komentar